banner 920x90

Palopo 2 Kali Diterjang Banjir dalam Sepekan, Warga Tuntut Normalisasi Sungai

  • Share

PALOPO, Newstime.id – Warga di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuntut agar Sungai Battang dinormalisasi. Ini lantaran banjir yang terjadi 2 kali dalam sepekan terakhir akibat sungai tersebut meluap karena terjadi pendangkalan.

“Tahun ini sudah 5 kali, dalam minggu ini 2 kali dan ini yang terparah semenjak waktu kejadian di jembatan miring,” ungkap Lurah Pentojangan, Irwan kepada wartawan, Minggu (9/10/2022).

Irwan berharap pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Battang untuk penanganan jangka pendek. Sementara untuk jangka panjangnya, Irwan telah memasukkan laporan ke Balai Besar untuk dilakukan penanganan.

“Harapannya ke pemerintah melaksanakan normalisasi sungai untuk penanganan jangka pendeknya dan untuk jangka panjangnya itu kami sudah membuat laporan untuk dibuatkan proposal ke Balai,” katanya.

Diketahui banjir terparah terjadi di Kelurahan Salubattang dan Pentojangan, Kecamatan Telluwanua, Palopo. Warga yang terdampak masih sementara membersihkan pekarangan rumah dari lumpur.

“Kondisi masyarakat pascabanjir untuk sementara kesibukannya itu membersihkan rumah karena rumahnya dipenuhi oleh lumpur,” ungkap Irwan.

Irwan mengungkapkan bahwa masyarakat yang terdampak banjir membutuhkan makanan siap saji dan air bersih untuk diminum.

“Untuk kebutuhan masyarakat saat ini kami butuh makanan jadi dan air bersih itu yang paling utama,” tuturnya.

Irwan menambahkan tidak ada kerusakan akibat banjir. Kendati begitu, lumpur yang masuk di pekarangan rumah warga dan sejumlah fasilitas belum bisa teratasi.

“Kalau rumah yang rusak itu hampir dibilang tidak ada, cuma memang dipenuhi oleh lumpur semua, masjid juga ada 3 dan SD 1 termasuk kantor kelurahan,” ungkapnya.

Terpisah, Camat Telluwanua Andi Baso Akbar mengatakan ada ratusan rumah warga terdampak akibat luapan Sungai Battang tersebut. Ratusan rumah itu terdiri dari 2 kelurahan yang ada di Kecamatan Telluwanua.

“Jumlah rumah yang terdampak 180 rumah di kelurahan Salubattang, untuk di Pentojangan sebanyak 372 rumah,” ungkapnya.

“Lahan persawahan di Salubattang 150 hektare dan di Pentojangan 200 hektare, kemudian untuk perkebunan di Salubattang sekitar 50 hektare dan di Pentojangan 15 hektare,” sambungnya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *