
MAKASSAR, Newstime.id – PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan melanjutan putaran pertama Liga 1 2022/2023 dengan format bubble dan tanpa penonton. Hal ini pun membuat pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares pasrah meski merasa banyak dirugikan dengan sistem tersebut.
“Kalaupun ini mau dilakukan apa boleh buat. Namun sistem bubble ini kalau kita hitung-hitung kita harusnya main enam pertandingan lagi, dan empat diantaranya adalah pertandingan kandang dan kalian tau apa maksud saya,” jelas Bernardo sebelum memimpin latihan PSM di Stadion Kalegowa, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (28/11/2022).
Sebelumnya, PT LIB berencana menggulirkan liga pada awal Desember menggunakan format bubble dan tanpa penonton. PT LIB merasa format home-away untuk sementara waktu belum bisa diterapkan usai Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban tewas sebanyak 135 orang.
Bahkan, PT LIB telah menyiapkan dua opsi lokasi yang akan menjadi lokasi pelaksanaan format bubble ini. Yakni di Jawa Tengah dan Yogyakarta, namun format ini dicanangkan hanya berlangsung hingga putaran pertama selesai.
Menyikapi hal itu, Bernardo Tavares menegaskan format tersebut tidak bagus untuk pemain dan klub. Menurut pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut timnya membutuhkan dukungan suporter setiap bertanding.
“Kalaupun liga dilakukan di bulan Desember dengan sistem bubble menurut saya ini tidak bagus untuk segala pihak, karena pemain tidak mendapatkan energi ekstra untuk bermain. Karena suporter itu adalah hal yang sangat menjadi pondasi dalam sebuah klub,” jelasnya.
Selain berdampak pada pemain, Bernardo menganggap pelaksanaan pertandingan dengan sistem bubble dan tanpa penonton pastinya berdampak besar bagi operasional klub. Pasalnya pertandingan tanpa suporter hadir Ke stadion berpengaruh pada finansial klub.
“Ini juga tidak akan baik dalam segi finansial klub. Akan banyak klub yang akan mengalami kesulitan tanpa suporter mereka,” paparnya.