
WAJO, Newstime.id – Warga menagih janji Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman untuk memperbaiki jalan rusak di Poros Doping-Atapange, Kabupaten Wajo. Kini giliran DPRD ikut mendesak ASS merealisasikan komitmennya tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Sulsel Rachmatika Dewi mengatakan, Pemprov Sulsel sudah menganggarkan perbaikan ruas jalan itu tahun depan. Pemerintah sisa menyiapkan perencanaan pembangunannya lebih dini agar konstruksinya maksimal ke depan.
“Kita nanti sisa minta percepat proses tender dan lain-lain, supaya maksimal berjalan,” kata Rachmatika kepada detikSulsel, Kamis (8/12/2022).
Perempuan yang akrab disapa Cicu ini memastikan, perbaikan ruas Jalan Poros Doping-Atapange sudah tercantum di APBD Pokok 2023. Anggarannya senilai Rp 6 miliar.
“Ada tahun 2023 dianggarkan untuk perbaikannya, aman,” ucap legislator Fraksi NasDem ini.
Cicu berharap warga bisa bersabar menanti realisasinya. Jika sudah diprogramkan di APBD 2023, Pemprov Sulsel mesti menjalankannya.
“Yang pasti sudah dianggarkan (perbaikan ruas Jalan Poros Doping-Atapange),” tegas Cicu.
Sementara anggota Banggar DPRD Sulsel Selle KS Dalle menuturkan, ruas Jalan Poros Doping-Atapange merupakan salah satu program perbaikan jalan yang telah direncanakan Pemprov. Pengerjaannya bisa dimulai tahun depan.
“Insyaallah jalan poros Doping-Atapange sudah bisa dikerja tahun 2023. Anggarannya sekitar Rp 6 miliar,” ucap Selle.
Untuk diketahui, ruas jalan provinsi itu menghubungkan Desa Doping, Kecamatan Penrang dengan Desa Atapange. Akses sepanjang 16,8 kilometer itu juga menjadi penghubung antar Kabupaten Bone dan Wajo.
Selle menilai, ruas Jalan Poros Doping-Atapange termasuk akses krusial. Posisinya strategis menjadi penghubung antar daerah di Sulsel bagian selatan menuju arah utara, seperti Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, hingga Bone.
“Termasuk yang lanjut lintas provinsi atau trans Sulawesi,” lanjut legislator Sulsel Fraksi Demokrat ini.
Atas hal itu, wajar jika Jalan Poros Doping-Atapange memiliki lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang cukup tinggi. Melihat kondisi itu, ruas jalan tersebut memang sudah sepantasnya menjadi perhatian Pemprov Sulsel untuk diperbaiki.
“Ruas jalan tersebut termasuk yang memiliki LHR (lalu lintas harian rata) yang tinggi sehingga sedari dulu memang harus menjadi perhatian serius bagi Pemprov untuk memperbaikinya,” tutur Selle.
Target Jalan Mantap 86%
Selle mengungkapkan, Pemprov Sulsel memang mendorong peningkatan infrastruktur jalan sebagaimana dalam visi dan misi yang diusung Gubernur Sulsel. Menurutnya, kondisi jalan mantap ditarget bisa mencapai 86 persen.
“Target kondisi mantap jalan 86 persen sampai masa akhir jabatan gubernur,” ungkap Selle.
Program peningkatan infrastruktur jalan ini didorong bisa memenuhi standar. Kondisi jalan mantap dan bisa dilalui dengan mulus, kini juga harus direalisasikan untuk ruas Jalan Poros Doping-Atapange.
“Ada target yang dijanjikan oleh gubernur, seluruh jalan provinsi yang akan ditingkatkan sebagai kondisi mantap jalan, dalam keadaan mulus dan sudah berstandar provinsi. Itulah ruas jalan di Wajo dikombinasi rekonstruksi jalan,” imbuhnya.
Desakan agar ruas Jalan Poros Doping-Atapange segera diperbaiki berangkat dari janji Gubernur ASS. Warga mengingatkan komitmen ASS yang pernah diutarakannya kepada masyarakat Wajo.
“Dia (Gubernur ASS) bilang, ‘camidu (catat mi dulu)’, makanya kami ingatkan, karena akses jalan ini sangat parah,” ungkap Kepala Desa Botto Tanre Besse Erfianti saat ditemui detikSulsel, Rabu (7/12).
Menurut Erfianti, janji perbaikan ruas Jalan Poros Doping-Atapange itu menjadi aspirasi yang disampaikan warga dalam kunjungan silaturahmi Gubernur ASS di Wajo, tepatnya di Sallo Hotel, Jumat (11/11) lalu.
“Waktu datang silaturahmi Pak Gubernur di Sallo Mall, dia (Gubernur ASS) sampaikan untuk jalan poros Doping-Atapange akan diperbaiki,” paparnya.
Erfianti menuturkan, akses ruas jalan provinsi itu mendesak diperbaiki. Kerusakan ruas Jalan Poros Doping-Atapange termasuk parah lantaran banyak lubang dan dipenuhi genangan air ketika hujan.
“Hampir setiap melewati jalan ini rusak, bergelombang, dan berlumpur. Kondisi jalan di kampung sudah dikeluhkan masyarakat,” keluhnya.
Sementara Kepala Desa Lamiku Baso Sultan mengatakan kerusakan jalan di ruas jalan Doping-Atapange sudah terjadi 15 tahun terakhir. Selama itu juga jalan itu belum pernah mendapat perhatian dari pemerintah.
“Kurang lebih 15 tahun jalan ini rusak dan belum pernah diperhatikan,” keluh Sultan saat dikonfirmasi terpisah.