
ENREKANG, Newtime.id – Masyarakat menyerbu pasar murah yang digelar Pemkab Enrekang di Anjungan Sungai Mata Allo. Sembako di tempat ini dijual di bawah harga pasaran yang terus merangkak jelang Ramadan.
Dilansir dari detikSulsel di Anjungan Sungai Mata Allo, Kelurahan Galonta, Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang, Rabu (22/3/2023), sejumlah warga rela antre demi berbelanja di pasar murah. Antrean panjang terlihat pada beberapa stand yang menyediakan beberapa kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, bawang, gula pasir dan jenis sembako lainnya.
“Data dari Kecamatan Anggeraja. Dapat informasi ada pasar murah, jadi datang ke sini. Karena kalau di pasar itu mahal sekali harganya,” kata Jumi, salah seorang warga kepada detikSulsel.
Jumi mengungkapkan, harga sembako di pasar saat ini sangat melonjak memasuki bulan Ramadan. Dia mengatakan harga cabai bahkan sudah tembus Rp 60 ribu per kilogramnya.
“Mahal sekali sekarang apa-apa di pasar. Cabai saja sudah Rp 60 ribu perkilo. Makanya pasar murah ini sangat membantu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan Enrekang, Syafaruddin mengutarakan, harga sembako di pasar murah yang didirikan Pemkab Enrekang harganya di bawah dari harga pasaran, seperti seperti cabai kriting dijual Rp 45 ribu per kilogram dari harga normalnya Rp 50 ribu per kilogram. Cabai besar Rp 40 ribu per kilogram dari harga pasar Rp 60 ribu per kilogram, beras lima liter Rp 47 ribu dari harga pasar Rp 50 ribu.
“Ada juga paket sembako yang berisi minyak goreng 2 liter dan gula pasir 2 liter itu dijual harga Rp 50 ribu saja. Merangkaknya harga sembako jelang Ramadan memang sering kali terjadi, sehingga kami inisiatif untuk memberikan kemudahan dengan pasar murah ini.” ucapnya.
Syafaruddin juga menambahkan, pasar murah ini juga bermaksud menyadarkan pedagang agar tidak mengambil kesempatan untuk menaikan harga sembako.
“Ini juga agar para pedagang tidak serta merta menaikkan barang dagangannya. Karena biasa juga ada pedagang yang nakal yah, naikkan barang kalau melihat daya beli masyarakat meningkat, ini tidak boleh terjadi,” ujarnya.