MAKASSAR, Newstime.id – Pemkab Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap penganut aliran Bab Kesucian telah mengakui sesat. Mereka juga bersedia diberikan pembinaan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gowa Mappasomba yang menemui pihak aliran bab kesucian beberapa waktu lalu. Mappasomba menyebut mereka mengakui memiliki kekurangan dalam menjalankan ajaran Islam.
Dikutip dari detiksulsel. “Dia juga menyadari bahwa kekurangan-kekurangan yang dia lakukan itu, dari pihaknya dia, dia ingin dibina,” kata Mappasomba, Jumat (13/1/2023).
Dia mengatakan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah tidak terang-terangan mengakui menjalankan ajaran sesat. Menurutnya, kesediaan untuk dibina itu secara tidak langsung sebagai bentuk pengakuan.
“Sebenarnya untuk pengakuannya secara terang-terangan, mereka itu sudah menyangkali semua,” ucapnya.
“Jadi secara terbuka kemarin waktu kunjungan, itu semua dia sangkali, cuma kan dia sudah dibaca oleh pengguna media, sehingga dia katakan bahwa saya siap dibina. Secara tidak langsung dia mengakui (sesat),” imbuhnya.
Mengenai pembinaannya, Mappasomba mengatakan masih akan menunggu jadwal. Terutama dari pihak yayasan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Kementerian Agama (Kemenag).
“Tinggal dimediasi ini, bagaimana kedua belah pihak ini connect dengan perencanaan. Misalnya, dari pihak yayasan membuat jadwal untuk dilakukan pembinaan, kemudian dari pihak Majelis Ulama bekerja sama dengan Kementerian Agama itu juga siap sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh yayasan,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, MUI Gowa turun tangan menangani adanya aliran ‘Bab Kesucian’ yang dituding sesat oleh MUI Sulsel. Aliran ini disebut MUI Sulsel sesat karena melarang pengikutnya makan daging ikan dan minum susu, serta tidak mengajarkan salat lima waktu.
“MUI Kabupaten Gowa baru akan turun ke lokasi bersama Tim Pakem Kabupaten Gowa dipimpin oleh kepala Kejaksaan Negeri Gowa hari Selasa (10/1) yang akan datang,” kata Ketua MUI Gowa KH Abubakar Paka, Jumat (6/1).
Abubakar mengaku tidak ingin berspekulasi terkait aliran ‘Bab Kesucian’ yang dituding sesat tersebut. Hal itu akan diketahui setelah melakukan peninjauan ke lokasi.
“Masih dalam tahap pendalaman, karena itu kami mohon nanti sesudah kunjungan langsung ke lokasi, supaya lebih jelas,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan juga mengatakan akan melakukan upaya mediasi dengan berbagai pihak. Mediasi tersebut digelar pada Selasa (10/1) mendatang.
“Kita mengambil langkah hari Selasa (10/1) kita akan duduk bersama, memanggil ketua yayasan, bersama dengan forkopimda yang ada. Dan kita akan mengundang MUI untuk dia mengecek langsung, apakah itu benar yang dikatakan itu aliran sesat,” ujar Adnan kepada wartawan, Kamis (5/1).