MAKASSAR, Newstime.id – Sejumlah pengungsi banjir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai diserang penyakit. Rata-rata mengalami gatal-gatal hingga flu. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar Nursaidah Sirajuddin mengatakan penyakit yang menyerang para pengungsi umum terjadi saat musim hujan. Dia menyebut saat ini setidaknya ada 182 pengungsi yang tercatat terserang penyakit.
“Sementara yang mengalami gangguan kesehatan 182 orang yang mengungsi dan merupakan korban banjir,” kata Nursaidah Surajuddin dalam keterangannya, Senin (26/12/2022).
Dia mengaku sudah menyiapkan 10 petugas medis di lokasi pengungsian yang tersebar di setiap kecamatan terdampak banjir. Semua pengungsi dilayani secara gratis.
“(Penyakitnya) didominasi gatal-gatal, batuk, flu dan selebihnya ada sakit kepala, sakit badan, serta mag,” urainya.
Namun demikian, Nursaidah mengatakan para pengungsi yang terserang penyakit sudah ditangani. Pihaknya pun mengimbau warga yang mengungsi untuk tidak sungkan mendatangi posko pelayanan kesehatan.
“Iya sementara dalam penanganan ini. Semua mendapat layanan kesehatan,” terangnya.
Sejauh ini, banjir Makassar tersebar di 19 kelurahan dari 4 kecamatan. Keempat kecamatan itu ialah Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, dan Panakkukang. Dampak paling luas terjadi di Kecamatan Biringkanaya.
Data terakhir, ada 9 kelurahan di Biringkanaya yang terendam banjir. Masing-masing di Kelurahan Daya, Berua, Sudiang Raya, Laikang, Sudiang, Bakung, Bulurokeng, Paccerakkang, dan Katimbang.
Banjir ini menyebabkan 435 orang dari 118 kepala keluarga (KK) mengungsi. Sementara ada 9 titik pengungsian yang disiapkan tersebar di Kelurahan Katimbang dan Paccerakkang.
Kemudian di Kecamatan Manggala, banjir terjadi di 4 kelurahan yakni Kelurahan Manggala, Tamangapa, Antang, dan Batua. Ada 1.208 jiwa dari 306 KK yang mengungsi di 18 titik dan tersebar di Kelurahan Manggala dan Antang.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Tamalanrea dengan merendam 4 kelurahan. Masing-masing di Kelurahan Kapasa, Buntusu, Tamalanrea Indah, dan Tamalanrea Jaya. Total ada 25 jiwa dari 10 KK yang mengungsi di satu lokasi pengungsian di Kelurahan Tamalanrea.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin yang dikonfirmasi Senin (26/12) mengatakan sampai saat ini air belum surut di sejumlah wilayah tersebut. Dia mengatakan ketinggian air rata-rata berada di 52 cm.
Sementara itu, total sudah ada 9.167 jiwa dari 2.695 KK terdampak. BPBD juga mencatat sudah ada 3.344 unit rumah yang terdampak.
“Data hasil yang disajikan berdasarkan data sekunder dari kelurahan beserta data masuk yang ada dari kelurahan yang dipadukan dengan data dari tim lapangan BPBD Makassar terkini di lokasi sesuai pemantauan terkini,” terangnya.