
MAROS, Newstime.id – Tim SAR menghentikan pencarian korban longsor di daerah Camba, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah 7 hari pencarian. Tercatat masih 4 korban yang belum ditemukan. Peristiwa warga tertimbun longsor tepatnya terjadi di Jalan Poros Maros-Bone, Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Selasa, 27 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 Wita. Material longsor juga menutup badan jalan.
Awalnya, Kapolsek Camba Iptu Mappiare menyebutkan ada 9 korban dalam bencana tersebut. Di mana 5 di antaranya hilang dan 4 lainnya berhasil dievakuasi ke rumah sakit (RS).
“Yang sempat dievakuasi dari lokasi tadi 4. Itu 4 semua baik-baik saja di rumah sakit,” ucap Mappiare saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (27/12/2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros kemudian memperbaharui data korban. Menurutnya, ada 10 orang korban dalam peristiwa tersebut, di mana 4 orang selamat dan 6 lainnya dinyatakan hilang.
Adapun yang hilang sebanyak 6 orang yakni, Emi (31), Dilla (6), Adel (12), Cecung (3), Rumang (80), dan Ilham (48). Dari enam korban hilang tersebut, dua di antaranya berhasil ditemukan pada Jumat, 30 Desember 2022.
Dua korban yang dimaksud, yakni Ilham dan Rumang. Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara empat lainnya tidak diketahui keberadaannya. Keempatnya, yakni Dilla (14), Emi (47), Adel (12), dan Cellung (2).
“Masih ada pencarian kepada 4 korban longsor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Maros Fadli saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2023).
Pencarian Disetop di Hari Ketujuh
Tim SAR menghentikan pencarian terhadap empat korban mencari pada Senin (2/1). Keberadaan korban tidak diketahui hingga hari ketujuh pencarian.
“Upaya pencarian terhadap korban tanah longsor di Rompegading dihentikan. Keberadaan korban tidak ditemukan hingga hari ketujuh pencarian,” kata Humas Basarnas Sulsel Fajri Mursalin, Senin (2/1).
Menurutnya, kebijakan ini sudah sesuai amanat undang-undang yang membatasi pencarian hingga hari ketujuh. Hal ini juga didasari kesepakatan dan persetujuan anggota keluarga korban didampingi aparat pemerintah setempat.
“Maka dengan berat hati operasi pencarian dihentikan dan dinyatakan ditutup, 4 korban dinyatakan hilang,” jelasnya.
Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf atas keterbatasan waktu melakukan pencarian. Tim SAR gabungan disebut sudah berupaya keras mencari keberadaan korban.
“Disampaikan terima kasih atas seluruh unsur yang turut dalam tim SAR gabungan. Dedikasi yang diberikan oleh semua sungguh luar biasa hingga hari ketujuh pencarian,” imbuhnya.
Humas Basarnas Sulsel Fajri Mursalin menjelaskan, pencarian korban terkendala cuaca dan medan yang berat. Pihaknya juga sudah menyusuri sungai dan hingga berjalan kaki sejauh 24 kilometer.
“Lebar dan panjang sungai terlampau jauh, ditambah medan sungai yang berbatu menyulitkan tim SAR gabungan memindai sepanjang aliran sungai yang dilewati,” tutur Fajrin.
Menurutnya, arus sungai yang dilewati juga berarus deras. Tim SAR gabungan mesti ekstra hati-hati saat menyusuri sungai.
“Kendala yang terjadi di lapangan adalah kuatnya arus sungai di hari-hari awal pencarian. Lalu kondisi cuaca di sekitar lokasi yang diguyur hujan membuat tim SAR gabungan harus ekstra hati-hati melakukan penggalian dan penyisiran,” imbuhnya.