MAKASSAR, Newstime.id – Tanggal 28 Oktober selalu di peringati sebagai harinya para pemuda, sebuah kristalisasi perjuangan yang panjang bagi para pemuda di seluruh Indonesia karna pada hari itu lahirlah sebuah Bangsa, Tanah Air, dan Bahasa yang satu Indonesia.
Sumpah pemuda tidak terjadi begitu saja tanpa adanya sebuah perjuangan yang panjang, perjuangan untuk tidak lagi melihat batasan kita sebagai Suku, Adat, Ras, dan Agama. perjuangan mengesampingkan rasa kecintaan terhadap daerahnyakemerdekaan masing-masing ( primodialisme ) untuk tujuan yang lebih besar yaitu persatuan Indonesia.
Hingga saat ini sumpah pemuda istilah yang disepakati atas momen itu tetap eksis sebagai peringatan dan hari perenungan terhadap perjuangan pemuda. Sebab seiring perkembangan zaman, keadaan dan tantangan pemuda hari ini tentu sangat berbeda dengan zamannya pak Muhammad Yamin , Istilah yang sering di bahasakan oleh pemuda sekarang ialah “pemuda milenial”. Yaitu pemuda yang hidup di era perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Produk teknologi yang pesat tambah mempermudah kinerja manusia kesehariannya.
Mestinya dengan semangat ‘’Kualleangi tallanga na toalia’’ mestinya pemuda memaknai lebih mendalam falsafah hidup pegangan masyarakat bugis Makassar, dimana adalah falsafah hidup masyarakat Bugis Makassar dalam menjalani kehidupannya sebagai makhluk sosial. Filosofi ini mengandung dua makna nilai yang sangat tinggi yang harus ditanamkan dalam diri masyarakat Sulawesi Selatan yaitu nilai pantang menyerah dan kerelaan berkorban. Nilai ini harus tertanam dalam diri manusia sebagai bentuk manifestasi dari nilai-nilai kearifan lokal yang dapat mendorong kelangsungan bermasyarakat untuk selalu berusaha, berjuang, gigih berani demi menggapai hal yang dicita-citakan meskipun harus memilih menyerahkan milik hidupnya yang terakhir yaitu “nyawa”. Kedua nilai tersebut lahir dari trilogi unsur nilai pembangun falsafah kualleangi tallanga na toalia yang harus ditanamkan sebagai bentuk aktualisasi dasar dalam menjaga kultur budaya daerah yang hampir terpinggirkan oleh zaman.
Di usianya yang ke – 95 tahun, semangat sumpah pemuda seharusnya masih terus harus kita jaga. tema dengan semangat ‘’Kualleangi Tallanga Na Toalia Pemuda Bersumpah’’ yang coba digalangkan oleh Pemuda janganlah hanya menjadi sebuah ungkapan kata manis yang tidak memiliki arti. Yang dimana tampak sudah Problematika Pemuda Zaman Milenial sekarang , cenderung sikap apatis terhadap kondisi kebangsaan, sikap masa bodoh terhadap penindasan yang terjadi pada rakyat dan menurunya sikap kritis pemuda terhadap kondisi sosial sekitar. Karena kalua kita analisia kembali, hal itu merupakan kolonilisasi zaman milenial.
Menyambut peringatan 95 tahun Hari Pemuda , Demis Ketua MPO IPPM Pangkep Muh.Muardi H , mengingatkan seluruh Pemuda untuk kembali meresapi nilai-nilai luhur yang menjadi dasar negara hingga Daerah pangkep yang kita cinta, Menurutnya, perayaan Hari Pemuda bukan sekadar simbol dan seremonial, melainkan momentum untuk merefleksikan perjuangan para pemuda yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini.
Satu sampel perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme, gerakan pemuda pribumi yang cinta tanah air berhasil mengancam ekploitasi penjajah yang menyiksa rakyat Indonesia waktu itu. Ini masih bicara sebelum kemerdekaan
Mari mulai bangun kembali sikap kritis skeptis kita dan meningkatkan kesadaran kita melalui memikirkan sesuatu yang terjadi di lingkungan kehidupan kita, membaca dan memahami situasi keadaan bangsa dan Daerah saat ini, mengurangi prilaku yang kita anggap lumrah namun sejatinya berbahaya terhadap mental kita. Namul Ada Hal yang tidak bisa ditolerir selaku Pemuda Adalah Ketika Kamu melihat Pendindasan Maka Lawan lah ini sesuai firman Allah Swt Yang berbunyi : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan. Qs An Nisa Ayat 135
Dia menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan bangsa Indonesia dalam menyambut Hari Pemuda . Pertama adalah refleksi atas perjuangan para Pemuda Yang berjuang untuk kemerdeekan Indonesia. Kedua, merekonstruksi nilai-nilai makna Ikrar Sumpah Pemuda seperti yang tercantum dalam Sumpah Pemuda Bertanah Air Satu , Berbangsa Satu dan Berbahasa Satu ” Jangan sampai kita membawa Pangkep Hebat secara fisik, tetapi Lemah secara jiwanya,” tegas Muh Muardi
“Hebat fisik, tetapi juga bangun jiwanya. Jangan sampai Pangkep kuat ragat fisiknya, tapi lemah jiwanya,” imbuhnya. Muardi juga menekankan pentingnya menerapkan Prinsip dan memaknai falsafah nilai nilai luhur daerah kita .
Mari mulailah dari kita sendiri kemudian memperingati orang lain di lingkungan kita, karena pasalnya pemuda adalah masa depan bangsa.’’ Ujar Muh Muardi
Penulis Muh. Muardi. H
Demisioner Ketua MPO IPPM Pangkep Periode 2020 -2022
Pengurus MD KAHMI Pangkep Periode 2022 -2026
Sekretaris PPDI kab. Pangkep 2022- 2026