
JAKARTA, Newstime.id — Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polda Sulsel untuk memeriksa Kapolrestabes makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto.
Pemeriksaan itu, terkait pencopotan Iptu Faizal sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo, pasca yang bersangkutan menggerebek markas Batalyon 120.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, menilai tindakan Iptu Faizal itu sudah benar. Seharusnya apa yang dilakukannya itu didukung oleh atasannya, yakni Kapolsek Tallo dan Kapolrestabes makassar.
Menurut dia, Iptu Faizal menjalankan tugasnya melayani pengaduan masyarakat terkait keberadaan ormas yang diduga meresahkan. Apalagi, saat penggerebekan di markas ormas itu ditemukan banyak sekali senjata tajam.
“Polda Sulsel harus menurunkan tim Propam untuk memeriksa Kombes Pol Budhi Haryanto. Jangan korbankan anggota di bawah,” tegasnya, Selasa (13/9/2022).
Menurut dia, yang harus ditindaki itu Kapolrestabes makassar bukan Kanit Reskrim Polsek Tallo. “Jika melakukan intervensi proses hukum, Kapolrestabes makassar harus dicopot,”pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Iptu Faizal dicopot sebagai Kanit Reskrim Polsek Tallo. Pencopotan itu terjadi setelah Iptu Faizal melakukan penggerebekan di markas Batalyon 120.
Pada penggerebekan di markas ormas itu di Jl Korban 40.000 jiwa, Minggu dini hari (11/9/2022). Total 164 anak busur, empat parang, satu senjata rakitan paropo, tiga ketapel busur, dan 38 botol bekas minuman keras yang berhasil diamankan.
Sebanyak 48 anggota organisasi bentukan Wali Kota Makassar juga ikut diciduk. Barang bukti dan 48 pelaku digiring ke Polsek Tallo di Jl Gatot Subroto.

Sementara itu, terkait pencopotan Iptu Faizal, Kombes Pol Budhi Haryanto, menegaskan , hal itu karena memang merupakan pergantian personel yang menempati jabatan tertentu.
“Saya tegaskan bahwasannya bukan pencopotan akan tetapi merupakan penggantian personel yang menempati jabatan tertentu untuk perbaikan kinerja maupun penyegaran personel di Lingkungan kerja Polrestabes Makassar”, tegas Kombes Budhi, Senin (12/9/2022).
Kombes Budi juga menampik adanya isu yang mengaitkan pergantian ini ada hubungannya dengan penggerebekan Markas Batalyon 120.
“Jadi saya tegaskan bukan pencopotan, akan tetapi tidak ada hubungannya dengan penggerebekan di Markas Batalyon 120”, ujarnya pada awak awak media.